LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar dengan Judul “Pengamatan Mikroskopis” yang disusun oleh :
Nama :
NIM :
Kelas/Kelompok :
Prodi :
Telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada asisten dan koordinator asisten, maka dinyatakan diterima.
Makassar, November 2011
Koordinator Asisten, Nama. NIM | Asisten, Nama. NIM |
Mengetahui, Dosen Penanggung Jawab Nama. NIP |
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi dan aktivitas hidup. Jaringan merupakan sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi dan sifat yang sama. Untuk membentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Jaringan-jaringan akan menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas diseluruh bagian tumbuhan dan hewan.
Jaringan pada tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif membelah atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang yang tidak lagi dapat membelah atau berdiferensiasi. Jaringan meristem dapat dibedakan menjadi jaringan meristem primer (titik tumbuh primer) yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian aplikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang dan jaringan meristem sekunder (titik tumbuh sekunder) yang berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta dapat menyebabkan pertumbuhan. Sedangkan jaringan dewasa terbagi menjadi jaringan pelindung, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan jaringan pengangkut.
Jaringan hewan juga terbagi menjadi beberapa macam yakni jaringan epitel yang melapisi bagian tubuh hewan, jaringan ikat atau penyokong sebagai penyambung antara tulang dengan otot, jaringan otot dan jaringan saraf. Terdapat perbedaan-perbedaan antara jaringan hewan dan jaringan tumbuhan baik dari segi struktur maupun sel-sel penyusunnya. Berdasarkan hal tersebut, untuk dapat mengetahui perbedaan-perbedaan antara jaringan tumbuhan dari segi struktur maupun sel-sel penyusunya, maka dilakukanlah percobaan pengamatan mikroskopis ini.
B. Tujuan Praktikum
Adapun praktikum ini bertujuan agar mahasiswa mampu menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ tubuh tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
Diharapkan setelah kegiatan praktikum ini, mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur sel-sel penyusun serta macam-macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan dan hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan adalah sekumpulan sel yang berkaitan erat satu sama lain serta memiliki struktur dan fungsi yang sama. Ilmu yang mempelajari tentang struktur jaringan disebut histologi. Untuk memebentuk suatu jaringan, sel-sel mengalami spesialisasi dan diferensiasi. Berbagai jaringan tersusun dan terorganisasi dalam bentuk organ (Tim pengajar, 2011).
Jaringan penyusun tubuh tumbuhan dibedakan atas dua bagian yaitu jaringan meristem dan jaringan dewasa. Jaringan meristem adalah jaringan yang masih muda dan selalu aktif membela atau bersifat embrional sedangkan jaringan dewasa adalah jaringan yang tidak dapat lagi berdiferensiasi terdiri dari jaringan pengangkut, jaringan pelindung, jaringan parenkim dan jaringan gabus (Hamka, 2006).
Menurut Taryono, (1995) jaringan meristem dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Jaringan Meristem Primer
Jaringan ini merupakan jaringan yang berasal dari pembelahan sel-sel lembaga (embrio) yang terdapat pada bagian apikal akar, batang dan daun serta menyebabkan pertumbuhan memanjang.
b. Jaringan Meristem Sekunder
Jaringan ini berasal dari bentuk-bentuk sel dewasa menjadi embrional lagi, terdapat pula kambium serta dapat menyebabbkan pertumbuhan.
Selain itu berdasarkan anonim, (2011) jaringan dewasa juga terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
a. Jaringan Pelindung
Jaringan ini terletak pada bagian terluar dari tumbuhan yang berfungsi sebagai pelindung jaringan bagian dalam. Jaringan ini juga berfungsi sebagai tempat penyerapan zat seperti pada daun yang dapat melakukan pertukaran gas dan ekskresi.
b. Jaringan Parenkim
Merupakan jaringan dasar yang terbentuk dari meristem dasar. Setelah dewasa sel-sel parenkim masih mampu melakukan pembelahan, selain itu jaringan ini terdapat pada hampir semua tubuh tumbuhan.
c. Jaringan Penyokong
Jaringan ini berfungsi sebagai penyokong tubuh tumbuhan, terdiri dari kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim merupakan jaringan penyokong pada organ tubuh muda dan tua pada tumbuhan lunak sedangkan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya mengalami penebalan sekunder.
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan ini terdiri dari dua bagian yakni xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut zat-zat dan garam-garam mineral dari tanah kedaun sedangkan floem berfungsi mangangkut hasil fotosintesis berupa sari-sari makanan dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
Menurut Prawira, (1997) sel pada jaringan itu berhubungan erat satu sama lain dan mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada hewan dapat dibedakan menjadi empat bagian yaitu :
a. Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi atau menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga tubuh dan seluruh permukaan tubuh hewan. Jaringan epitel berfungsi sebagai pelindung, penerima rangsangan atau reseptor dan sebagai tempat lalu lintas masuknya zat kedalam tubuh. Menurut bentuknya jaringan epitel terdiri dari epitel berbentuk pipih, slindris dan kubus sedangkan menurut lapisannya terdiri dari epitel selapis dan epitel berlapis.
b. Jaringan Ikat atau Penyokong
Jaringan ikat merupakan jaringan penyambung antar jaringan organ seperti antar tulang dan otot. Jaringan ini tersusun atas sel serabut dan zat dasar berupa zat amorf yang tidak berwarna dan homogen. Jaringan ini dapat dibedakan menjadi jaringan ikat biasa, jaringan ikat khusus dan jaringan ikat penyokong. Jaringan ikat biasa terdiri atas jaringan longgar, jaringan ikat khusus seperti jaringan adiposa dan jaringan ikat penyokong seperti jaringan tulang rawan, jaringan tulang sejati dan jaringan ikat penghubung.
c. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang berfungsi untuk menggerakkan berbagai bagian organ tubuh yang disebabkan kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi. Hal ini terjadi karena sel-sel otot mengandung protein kontraksi yang memanjang dan mengandung miofibril atau serabut-serabut halus. Jaringan otot terbagi menjadi tiga yaitu :
1. Otot polos, yang berbentuk gelondong dan bagian intinya hanya satu dibagian tengah.
2. Otot lurik, yang memiliki inti lebih dari satu dibagian tepi dan memiliki pita terang dan pita gelap.
3. Otot jantung, yang memiliki discus interkalalar dan intinya lebih dari satu yang terletak dibagian tengah.
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Sel-sel saraf terdiri dari beberapa bagian yaitu dendrit, akson, badan sel, inti sel, nodus ranvier, selubung mielin dan efektor. Sel saraf terbagi menjadi tiga bagian yakni :
1. Sel saraf sensorik, berfungsi mengantarkan impuls (rangsangan) dari alat indra ke pusat saraf atau otak.
2. Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls dari otak ke otot atau kelenjar tubuh. Sel saraf ini biasa disebut juga sebagai sel saraf penggerak.
3. Sel saraf konektor (penghubung), berfungsi untuk meneruskan rangsangan dari neuron sensorik ke neuron motorik.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat Praktikum
Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan praktikum ini adalah :
hari / tanggal : Kamis / 3 November 2011
waktu : Pukul 07.30 s.d. 09.10 WITA
tempat : Laboratorium Biologi Lantai III Barat FMIPA UNM
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu :
1. Alat :
a. Mikroskop
b. Lap kasar dan lap halus
2. Bahan :
a. Preparat awetan pada akar dan batang yang mewakili golongan monokotil dan dikotil.
b. Preparat awetan otot lurik, otot polos, otot jantung serta preparat awetan neuron dan asthrocyte (Cerebrum)
C. Prosedur Kerja
I. Jaringan Tumbuhan
I.1 8ikm, Menyiapkan mikroskop berdasarkan urutan tata cara penggunaanya.
I.2 Mengambil preparat awetan jaringan akar dan batang yang mewakili golongan dikotil dan monokotil.
I.3 Mengamati ciri dan struktur serta letak masing-masing jaringan yang menyusun akar, dan batang.
I.4 Menggunakan perbesaran objektif 4 kali untuk melihat preparat secara keseluruhan, lalu mengganti dengan pembesaran 10 kali untuk mengamati lebih jelas.
I.5 Menggambar kedua jaringan tersebut secara keseluruhan dan menyebutkan bagian-bagianya.
I.6 Membandingkan hasil pengamatan dengan buku referensi.
II. Jaringan Hewan
II.1 Jaringan Saraf
II.1.1 Mengamati sel cerebrum pada preparat awetan
II.1.2 Menggambar dan memberi keterangan pada bagian-bagian yang terlihat
II.1.3 Membandingkan hasil pengamatan dengan buku referensi
II.2 Jaringan Otot
II.2.1 Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik dan otot jantung dengan pembesaran kuat.
II.2.2 Memperhatikan dan menggambar macam-macam sel otot, bentuk dan ukuranya serta letak intinya.
II.2.3 Membandingkan hasil pengamatan dengan buku referensi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Dari pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh gambar sebagai berikut :
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Akar Monokotil Jagung (Zea mays) Pembesaran 4 x 10 | 1. Bulu akar 2. Epidermis 3. Korteks 4. Empulur 5. Endodermis 6. Xilem 7. floem |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | a. Pencycle b. Endodermis c. Protoxilem d. Phicom e. Metaxylem |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Batang Monokotil Jagung (Zea mays) Pembesaran 4 x 10 | 1. Epidermis 2. Korteks 3. Xilem 4. Floem 5. Endodermis |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() ![]() | a. Jaringan dasar b. Jaringan Pembuluh c. Epidermis d. Xilem e. Floem |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Batang Dikotil Kacang Tanah (Arachis hypogea) Pembesaran 4 x 10 | 1. Epidermis 2. Korteks 3. Floem 4. Xilkem 5. Empulur |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | a. Epidermis b. Korteks c. Floem d. Kambium e. Xilem f. Empulur |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Daun Lilium longiflorium Pembesaran 4 x 10 | 1. Epidermis 2. Jaringan Tiang 3. Jaringan bunga karang 4. Xilem 5. Floem |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | 1. Epidermis 2. Jaringan Tiang 3. Jaringan bunga karang 4. Xilem 5. Floem |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Otot Polos Pembesaran 4 x 10 | 1. Miofibril 2. Sarkoplasma 3. Inti sel . |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() ![]() | a. Inti sel b. Sitoplasma c. Membran plasma |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Otot Lurik Pembesaran 4 x 10 | 1. Pita terang 2. Inti sel 3. Miofibril 4. Sarkoplasma 5. Pita gelap |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | a. Inti sel b. Sarkolema c. Pita terang d. Pita gelap e. Miofibril |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Otot Jantung Pembesaran 4 x 10 | 1. Discus intercalar 2. Sarkoplasma 3. Miofibril 4. Inti sel 5. percabangan |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() ![]() | a. Sarkolema b. Inti sel c. Percabangan d. Discus Interkalaris e. Miofibril |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Tulang Padat (Hard bone) Pembesaran 4 x 10 | 1. Saluran havers 2. Lakuna 3. Kanalikuli 4. Lamella tulang |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | 1. Osteon 2. Haversian canal 3. Osteosit 4. Canaliculi |
Gambar Pengamatan | Keterangan |
Cerebrum (Neuron dan Asthrocyte) Pembesaran 4 x 10 | 1. Inti sel 2. Sitoplasma 3. Badan sel |
Gambar Pembanding | Bagian-Bagian |
![]() | 1. Dendrit 2. Sitoplasma 3. Akson 4. Selubung Mielin 5. Nodus Ranvier 6. Ujung Akson 7. Badan Sel 8. Inti Sel |
B. Pembahasan
I. Mengenal Jaringan Tumbuhan
a. Penampang Melintang Akar Monokotil (Zea mays)
Akar merupakan salah satu bagian dari tumbuhan yang berfungsi menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah. Pada beberapa tanaman akar berfungsi menyimpan cadangan makanan. Bagian-bagian yang nampak pada penampang akar melintang monokotil adalah :
a) Rambut akar, berfungsi memperluas daerah atau medan penyerapan air dan garam mineral dari dalam tanah.
b) Epidermis, sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga mudah menyerap air dan garam mineral.
c) Epidermis, sel-selnya tersusun rapat satu sama lain, sehingga tidak ada ruang antar sel dan biasanya hanya satu lapis sel. Sel epidermis akar berdinding tipis sehingga mudah menyerap air dan garam mineral.
d) Korteks, sel-sel penyusunnya berupa dinding tipis yang terdiri dari beberapa sel dan susunannya tidak beraturan.
e) Endodermis, merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
f) Empulur, parenkim yang terletak dibagian tengah silinder pusat. Empulur yang terdapat diantara berkas pembuluh angkut disebut jari-jari empulur. Jaringan ini berfungsi dalam pertumbuhan sekunder pada tumbuhan
g) Floem, sel-selnya memiliki sel plasma tetapi tidak memiliki inti, dinding selnya berlubang halus dan berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
h) Xilem, memiliki dinding yang tebal seperti skelerenkim dan mengandung lignin. Jaringan ini berfungsi mengangkut air dan garam mineral ke daun.
b. Penampang Batang Monokotil (Zea mays)
Batang merupakan salah satu organ yang memiliki bagian-bagian pokok, yaitu :
a) Epidermis, sel-selnya sama dengan penyusun epidermis akar yaitu tersusun rapat, tanpa ruang antar sel akan tetapi dinding sel epidermis batang pada umumnya mengalami penebalan dan dilapisi zat gabus yang disebut katikulus sehingga terhindar dari kekeringan.
b) Korteks, sel-sel penyusunnya sama dengan sel penyusun korteks akar berdinding tipis, susunan selnya tidak beraturan dan terdapat ruang antar sel.
c) Xilem, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari tanah menuju daun.
d) Floem, berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dan sari-sari makanan dari daun keseluruh tubuh tumbuhan.
e) Endodermis, merupakan sel pemisah antara korteks dengan selinder pusat. Dinding sel endodermis yang mengalami penebalan zat gabus yang tegak lurus dengan silinder pusat sehingga tidak dapat dilalui air dan zat terlarut.
c. Penampang Batang Dikotil (Arachis hypogea)
a) Epidermis, terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Korteks, terletak disebelah dalam epidermis dan berfungsi sebagai tempat lewatnya air dari epidermis ke endodermis.
c) Endodermis, terletak disebelah dalam korteks berfungsi mengatur lalu lintas zat yang akan masuk kedalam silinder pusat.
d) Floem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
e) Xilem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
d. Penampang Batang Dikotil (Lilium longiflorium)
a) Epidermis, terletak dibagian luar dan berfungsi sebagai jalan masuknya air dan garam mineral dari pelindung yang dibawahnya.
b) Jaringan tiang.
c) Floem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium, berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari dalam tanah menuju akar.
d) Xilem, Pembuluh angkut yang terletak pada bagian dalam kambium.
II. Mengenal Jaringan Hewan
Pada hewan, ada empat jaringan yang akan dibahas yakni :
a. Jaringan Otot
Jaringan otot terbagi menjadi tiga bagian :
a) Otot polos, bentuknya seperti gelondong, kedua ujungnya meruncing dan terdiri dari satu inti sel dibagian tengahnya. Geraknya diluar kesadaran dan reaksinya bekerja secara lambat.
b) Otot lurik, selnya tidak jelas batasnya, bentuk memanjang, tidak terdapat percabangan, pada sitoplasma terdapat daerah terang dan daerah gelap sehingga terkesan lurik, intinya ditepi, geraknya dipengaruhi oleh saraf sadar, kuat dan pada periode istirahatnya membentuk otot rangka yang menempel.
c) Jaringan otot jantung, sel-selnya tidak jelas batasnya, bentuknya panjang dan terdapat cabang-cabang, pada sitoplasma terdapat daerah terang dan gelap sehingga terkesan lurik, intinya banyak ditengah sel, gerakanya dipengaruhi saraf otonom, bekerja secara cepat, kontraksinya kuat dan tidak mudah lelah serta cara kerjanya berirama.
b. Jaringan Epitel
Jaringan epitel dalam hal ini epitel selinderis selapis, selnya mempunyai bentuk yang agak teratur dan berinti satu ditengah, terdapat pada epitelium, kelenjar pencernaan, jonjot usus, empedu dan pada lambung dan berfungsi pada absorbsi dan sekresi.
c. Jaringan Ikat/Penyokong
Tulang merupakan jaringan ikat yang termineralisasi atau mengandung mineral. Sel tulang disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblas dan terletak didalam lakuna. Matriks penyusun tulang adalah kolagen dan kalsium fosfat yang memperkeras matriks sehihingga tulang lebih keras dari pada tulang rawan. Bila diamati strukturnya tersusun atas unit-unit yaitu :
a. Saluran havers, mengandung pembuluh darah yang merupakan penyuplai zat makanan dan gizi tulang dan saraf.
b. Lamella, merupakan endapan garam-garam mineral yang berbentuk melingkar dalam sel.
c. Lakuna, tempat melekatnya osteosit atau sel tulang dalam matriks tulang.
d. Kanakuli, saluran kecil yang menghubungkan antara lakuna dan berisi sitoplasma.
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf tersusun dari sel-sel saraf atau biasa disebut neuron yang berfungsi untuk menerima dan memindahkan rangsangan dari bagian tubuh yang satu kebagian tubuh yang lainnya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun dari kegiatan praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa praktikan telah mengamati struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ pada tumbuhan seperti jaringan meristem dan jaringan dewasa serta mengamati struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ-organ pada pada hewan seperti jaringan epitel, jaringan ikat atau penyokong, jaringan otot dan jaringan saraf.
B. Saran
Adapun beberapa saran yang dapat disampaikan dari kegiatan praktikum sebelunya yakni :
1. Untuk asisten kegiatan praktikum agar mendampingi praktikan dalam melakukan percobaan agar langkah-langkah percobaan yang dilakukan oleh praktikan lebih terarah.
2. Untuk penanggung jawab kelengkapan peralatan praktikum kiranya dapat mempersiapkan alat sebelum praktikum dimulai untuk lebih mengefisiankan waktu serta melakukan pengecekan terhadap peralatan yang sudah tidak baik untuk digunakan dalam praktikum.
3. Dan yang terakhir untuk rekan-rekan praktikan sebaiknya menguasai teori maupun langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam kegiatan praktikum. Terjalinnya kerja sama antar praktikan dengan asisten sangat diperlukan untuk dapat mencapai target yang dinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Jaringan tumbuhan. http://www.membuatblog.web.id/2011/11/ jaringan-tumbuhan.html/ Diakses pada tanggal 03 November 2011
Hamka, dkk. 2006. Penuntun Praktikum Biologi Umum. Makassar: FMIPA UNM.
Prawira, Bjoni. 1997. Fisiologi Adaptasi Hewan Tertial Terhadap lingkungan. Jakarta: Dirjen Depdikbud
Taryono.1995. Prinsip Belajar biologi. Jakarta : PT. Tiga Serangkai
Tim pengajar. 2011. Penuntun Praktikum Biologi. Makassar: Penerbit FMIPA UNM.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bentuk sel otot polos agak bulat menyerupai sel darah dan dalam setiap sel terdapat satu inti.
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut fasikulus. Setiap serabut pada otot lurik terdiri atas banyak inti yang terdapat pada bagian tepi.
3. Perbedaan antara sel otot polos dan sel otot lurik serta sel otot jantung, yaitu :
a) Otot polos terdapat pada dinding saluran pencernaan, pernafasan, pembuluh darah, dan limpa. Otot lurik terdapat pada rangka atau melekat pada rangka. Otot jantung melekat pada dinding jantung.
b) Fungsi otot polos yaitu memberikan gerakan diluar kehendak misalnya gerakan zat-zat sepanjang saluran pencernaan. Otot lurik berfungsi untuk berkontraksi secara cepat dan kuat. Otot jantung berfungsi membantu otot-otot jantung berkontraksi untuk memompa darah melalui dan keluar jantung.
4. Yang dimaksud dengan :
a. Lamela : Substansi mineral yang disimpan dalam lapisan tipis.
b. Lakuna : Rongga kecil yang terdapat diantara lamela havers.
Lampiran Literatur Internet dan laporan Sementara
Jaringan tumbuhan – Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu.a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi.
b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara Xilem dan floem.
c. jaringan epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar stomata.
d. Jaringan Kolenkim
jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Jaringan ini biasanya berkelompok membentu untaian atau silinder. Jaringan ini terletak pada bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penyokong dan memperkuat organ
e. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xylem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah berupa sklereida
f. Jaringan Xilem
Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman.
g. Jaringan Floem
Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan
Di peroleh dari ‘’http://www.membuatblog.web.id/2011/11/jaringan-tumbuhan.html’’
LAPORAN SEMENTARA
The Wizard of Casino Games: A Short History - Dr. Nerd
BalasHapusFor 전라남도 출장마사지 more than a decade, the Wizard of Casino Games has been operating its casinos and 부천 출장샵 playing 이천 출장마사지 the casino games. The 삼척 출장샵 Wizard has a long, 강원도 출장안마